Sebuah penelitian yang  dilakukan oleh psikiatris Sara Mednick mengungkapkah bahwa tidur dan  bermimpi yang melibatkan REM (Rapid Eye Movement) dapat membuat Anda  lebih pintar, meningkatkan ketajaman memory dan menambah kreatifitas.  Mimpi umumnya diperoleh ketika seseorang tertidur dengan kelopak mata  bergerak (REM). Tidur semacam ini juga bisa terjadi saat kita "tidur  ayam" di sela-sela kesibukan.
Mednick menguji  sekelompok responden dengan tes analogi kata. Misalnya  untuk jawaban keripik : asin, sementara permen:..., (manis). Saat jeda  sambil menunggu sesi berikut, sambil diawasi, para responden  dipersilahkan untuk tidur. Sebagian menunjukkan tidur dengan REM, tanpa  REM dan sebagian sama sekali tidak tidur.
Di sesi kedua, peserta yang tertidur dengan REM menunjukan perbaikan  perolehan nilai sebesar 40 persen. Sisanya, kata Medwick, termasuk yang  tidur tapi tanpa REM, tidak menunjukan peningkatan berarti. "Dari  percobaan ini kita mengetahui bahwa tidur dengan REM membantu  meningkatkan kemampuan partisipan dalam melihat koneksi antar hal-hal  yang nampaknya tidak berhubungan," tutur Mednick.
Sementara Mednick juga melakukan tes kedua dan ketiga yang berfungsi  menguji ingatan para partisipan. Hasil dari sesi ini menunjukkan bahwa  tidur dengan REM berperan dalam membantu orang-orang mengikat memori  (berupa rangkaian kata) dari tes sebelumnya dan menggunakannya dalam  konteks yang berbeda-beda.
Di penelitian terpisah, ilmuwan Universitas Harvard menyimpulkan bahwa  tidur nyenyak membantu seseorang berimajinasi dan merencanakan masa  depan dengan lebih baik. "Saat membayangkan kejadian di masa mendatang,  kita mengkombinasikan berbagai aspek pengalaman yang sudah terjadi,"  tutur Daniel Schacter, seorang psikolog dari universitas tersebut.  Menurutnya, area di otak yang menangani memori, seperti hippocampus,  meningkatkan aktivitas saat seseorang ditanya tentang bayangan masa  depannya (interactive brain map).(Nationalgeographic/AYB)
Liputan6.com
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar