Saat mengalami aktivitas yang padat,  tertimpa banyak sial, atau berhadapan dengan setumpuk pekerjaan,  seringkali kita menyebutnya sebagai hari yang buruk. Padahal sebetulnya,  hari buruk hanya ada dalam pikiran.
"Ada penjelasan ilmiah  bagaimana hari buruk bisa terjadi," kata Peter J Bentley, PhD, penulis  buku 'Why Sh*t Happens: The Science of a Really Bad Day', seperti  dikutip dari Ny Daily News.
"Mereka yang memiliki sikap  negatif lebih mungkin untuk mengalami kecelakaan kecil dengan beberapa  makna mistis. Beberapa psikolog bahkan menyatakan bahwa ini adalah cara  tanpa sadar untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan kita," kata  Peter.
Jadi, berhati-hatilah dengan apa yang Anda pikirkan.  Jangan berpikir bahwa Anda akan melewati hari buruk, karena itu bisa  benar-benar menjadi kenyataan. Berpikir tentang perasaan negatif justru  yang memicu Anda merasa cemas atau frustrasi. 
Setelah mengalami  hal buruk, cobalah untuk mencari hal positifnya. Misalnya, jika Anda  baru saja kehilangan klien, cobalah untuk menganalisa mengapa itu bisa  terjadi. Cari jalan keluar dan jangan mengeluh seharian dan membiarkan  pikiran buruk semakin liar. Karena, pikiran buruk justru yang akan  mengantarkan Anda pada kesialan berikutnya. (pet)
VIVAnews
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar