Sabtu, 21 Agustus 2010

Pede Berbicara di Depan Umum

Bagi sebagian orang, berbicara di hadapan orang banyak adalah momok. Menyampaikan informasi dengan baik di hadapan banyak orang memang bukan perkara mudah. Semua yang sudah kita persiapkan bisa buyar saat terbentur rasa gugup, begitu melihat banyak pasang mata terfokus ke arah kita.

Bukan hanya para pekerja profesional, kemampuan berkomunikasi juga penting dimiliki setiap orang. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kita bisa berkembang menjadi pribadi yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi orang lain.

Kemampuan berkomunikasi sebenarnya tidak datang begitu saja. Diperlukan latihan dan praktek. Salah satu tempat yang menyediakan jasa latihan itu adalah "The Soul of Speaking" (SOS). Pusat belajar komunikasi publik ini memiliki metode pengajarannya yang unik, yaitu dengan menggabungkan tiga disiplin ilmu: teater, jurnalistik dan psikologi.

SOS mengkolaborasikan cara bertutur dalam ilmu teater, cerita yang terstruktur dari ilmu jurnalistik, dan pendekatan personal dari ilmu psikologi.

"Metode ini sebenarnya bukan metode baru. Semua ilmu sudah lama ada dan tinggal bagaimana kita membuat packaging yang baik dan efektif. Tiap-tiap ilmu memiliki pendekatan tersendiri, dan kita menggabungkannya dalam SOS," kata IL Arinta Salsabila, Psi. Msi.

Rani Badri Kalianda didapuk menjadi salah satu pelatihnya. Ia memiliki latar belakang ilmu teater dan sering menjadi trainer finalis sejumlah kontes seperti "Miss Indonesia". Setiap paket pelatihan berlangsung secara intensif selama dua hari dengan total waktu 14 jam.

Di awal pelatihan, peserta akan diajarkan cara menyelaraskan pikiran dan perasaan, yang merupakan kunci komunikasi yang baik. "Seringkali orang terlalu mengandalkan pikiran daripada perasaan atau sebaliknya. Hal ini membuat kata-kata yang keluar menjadi tidak enak didengar. Keselarasan akan membuat kata-kata yang terucap memiliki soul," kata Rani.

Menurutnya, setelah terjadi keselarasan pikir dan rasa, seseorang akan memiliki mindfullness atau kesadaran. Tahapan selanjutnya adalah imajinasi, yaitu proses penyelarasan otak kiri dan kanan, disusul metode penanaman motivasi dalam diri.

Hal terakhir yang tidak boleh ketinggalan dan menjadi penekanan adalah tujuan utama atau goal. "Goal itu sangat penting. Banyak orang menekankan pada motivasi saja tetapi tidak memiliki tujuan utama. Jika tidak tahu tujuan lalu buat apa motivasi," kata Rani.

Selain itu, peserta juga dilatih teknik pernafasan dan vokal. Dua hal tersebut sangat penting terutama saat berbicara di depan umum. "Teknik pernafasan, penekanan kata-kata, menemukan warna suara asli, juga diajarkan. Teknik sangat penting untuk diketahui dan harus dilatih dan dipraktekkan," ujar Rani.

Arlinta menambahkan, meski hasil yang didapat setiap peserta berbeda, namun seluruhnya menunjukkan kemajuan dalam hal berkomunikasi. Bukan hanya di depan umum, tetapi juga komunikasi dengan diri sendiri, pasangan, dan orang-orang disekitar. Anda tertarik?

VIVAnews

Tidak ada komentar:

SMS Gratis

On - Line

.

Globe

Selamat Datang di Information Plus, Blognya informasi saat ini.